Penyesalan yang mengecewakan

By.M. Khomsi Juniardi

Ku berdiri antara dua perasaan

Sungguh hatiku penuh kebimbangan

Rasaku ingin ku ungkapkan

Nyatanya ku takut menyatakan

Tak bisa ku bohongi perasaan

Sungguh ku ingin dapatkan

Cinta satu kata sulit kuucap

Cinta satu rasa sulit ku ungkap

Diri terkadang sembunyi

Tapi ku tak bisa bohongi hati

Jiwa coba palingkan rasa

Namun ku tak bisa berdusta

Ku ingin menghampiri nyatanya berlari

Ku ingin terbawa keindahan

Namun dalam kebimbangan

Ku ingin rasakan kebahagiaan

Tapi dalam keraguan

Suatu rasa yang tak terhindarkan

Yang begitu amat menggetarkan

Suatu kata yang sulit diungkapakan

Yang selalu membuat kegelisahan

Ungkapan Hati

By.M. Khomsi Juniardi

Saat coba ungkap rasa

Halang rintang menghadang

Diri tertegun memandang

Penuh rasa bimbang

Yang datang

Jika coba rasa cinta

Selalu ada rasa kecewa

Yang datang untuk menyerta

Meski coba untuk tahan

Semua rasa yang ada

Namun terkadang jiwa

Tak kuasa dan teteskan air mata

Kini kala ku ragu

Sering ku tahan rindu

Dalam rasa kecewa

Ku masih berharap cinta

Lalu dalam qalbu kembali

Ada kata tanya

Akankah cinta ini kembali menjadi

Angan yang tak pernah tercapaikan

Juga apakah cinta ini

Akan selalu terpendam dan

Hanya menjadi sebuah harapan

Senyum Dibalik Luka

By.M. Khomsi Juniardi

Meski berat hati ini

Lupakan dirimu pujaan hati

Kan coba berikan senyuman

Meski ada luka tersimpan

Kini cinta kembali menjadi harapan

Namun akan coba tuk iklaskan

Walau nyatanya sulit untuk dilupakan

Karena terlalu indah perasaan

Yang telah tersandarkan

Tak pernah mungkin akan terlupakan

Yang akan selalu menjadi kenangan

Hanya dengan tulisan

Akan Ungkapkan kata dan perasaan

Apa yang ingin lisan ini sampaikan

Biarkanlah hati ini ada luka

Namun dia bisa bahagia

Walau harus jiwa ini tahan air mata

Cinta kini tiada nyata

Akan coba tuk bisa selalu menerima

Kesempatan Terakhir

By.M. Khomsi Juniardi

Diri ini selalu berpikir

Akankah dapat ku ungkap

Rasa yang masih terukir

Dia rasakankah rasa yang mengalir

Semua rasa yang ada

Hanya bisa ku ungkap dengan goresan tinta

Pada selembar kertas ku berlampias

Mengeluarkan segala yang ada dalam benak

Ku tahu ini terakhir menjadi kesempatan

Bisakah dia untuk ku dapatkan

Akankah cinta ini mengecewakan

Jika rasa ini ku ungkapkan

Ku tak mau ada penyesalan

Karena rasa tak sempat

Ku ungkapkan

Namun ku tak mau dikecewakan

Jika cinta ini kembali menjadi harapan

Cinta yang Tiada Sirna

By.M. Khomsi Juniardi

Cinta

Tiada bisa ku ungkap dengan kata

Semua rasa yang tiada sirna

Tak pernah bisa ku coba untuk lupa

Ketika ku tatap matanya

Tak bisa ku berhenti mencintainya

Kala ku memandang wajahnya

Ku ingin bersama selamanya menuai

Canda tawa bahagia

Cinta

Terkadang tiada nyata

Namun ku coba tuk bisa menerima

Terkadang hanya khayal belaka

Namun ku coba tuk tak pernah kecewa

Cinta

Terkadang hanya sebuah mimpi

Tiada henti

Namun ku tak bisa bohongi hati

Sungguh dalam relung hati

Hanya kau seorang diri

Hei Pejabat Khianat

By.M Khomsi Juniardi

Hei kau pejabat yang khianat

Mengapa ingin jadi keparat

Tiada pernah kau pikir akan rakyat

Tak pernah bisa kau jaga amanat

Selalu saja kau kejar harta

Tiada kau sadar rakyatmu menderita

Tak adakah kau tulus jiwa

Selalu kau buat rakyatmu kecewa

Mengapa selalu kau kejar materi

Tidakkah kau lihat rakyatmu

Tak bisa berdiri

Mengapa selalu kau pikirkan baju

Tidakkah kau lihat rakyatmu

Tak mendapatkan maju

Kau masih bisa tertawa bahagia

Rakyatmu kini kecewa nestapa

Kini kau bergelimang harta

Tak sadar rakyatmu

Banyak tak punya uang

Hanya Ada Dirimu

By.M. Khomsi Juniardi

Bayangan dirimu selalu dipikiranku

Manis senyumanmu selalu terbayang dimataku

Indah suaramu selalu terliang ditelingaku

Hati ini hanya terukir cinta untukmu

Dirimu membuat daku terpaku

Cantiknya wahai kan jelita

Tiada yang mampu menggantikan

Memang dirimu sulit untuk terlupakan

Begitu banyak wanita yang ada

Hanya kau yang bisa buatku terpesona

Setiap waktu dalam hidupku

Kau yang selalu ada di kalbu

Teguran yang Kuasa

By.M. Khomsi Juniardi

Ketika yang maha kuasa menegur kita

Begitu dahsyat dan hebat kuasanya

Tetapi manusia masih banyak berbuat dosa

Tetapi manusia tidak pernah menyadarinya

Apakah dunia tujuan hidupnya

Apakah manusia tak takut akan neraka

Sehingga banyak merusak lingkungan sekitarnya

Juga bertingkah laku seenaknya saja

Mungkinkah ini pertanda

Akan hancurnya agama dan bangsa

Kita tak tahu akan semuanya

Kita hanya bisa berdoa pada yang kuasa